Kebudidayaan yang timbul dari budi dan
rakyat Indonesia seluruhnya terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Bangsa batak,
sejarahnya merupakan titik titik perbedaan sesuai situasi dan kondisi seiring
waktu berlalu. Sudut pandang kuno dan modern mewarnai goresan sejarah batak,
kekayaan samosir akan budidaya peninggalan sejarah adat yang melekat merupakan
kebanggaan sebagai etnis pertiwi. Inilah harta samosir
Pulau samosir, pulau yang menyimpan
seluruh informasi tentang suku batak. Sebuah pulau vulkanik dengan ketinggian
1000m ditengah danau toba sumatera utara, disinilah sejarah suku bangsa batak
dapat digali. Sampai saat ini sejarah bangsa batak mempunyai 2 cerita besar,
kuno & modern. Dalam sudut pandang kuno, masyarakat batak percaya bahwa
awal mula manusia merupakan raja ihat manusia yang diturunkan oleh mulajadi
nabolon. Sebutan masyarakat batak waktu itu untuk tuhan mereka.
Pada tahun 2013, seorang Antropolog
Prof Dr Antonius Bungaran Simanjuntak menyatakan sejumlah fakta dan hasil
penelitian tentang sejarah bangsa batak. Penelitian ini member warna baru dalam
kisah sejarah Bangsa Batak, sudut pandang modern. Dalam penelitiannya bangsa
batak merupakan keturunan suku mansyuria dari ras Mongolia yang hidup di daerah
utara Tibet 7000 tahun yang lalu. Manusia
saat ini tidak akan bisa lepas dari sejarah leluhur mereka, perjalanan sejarah
nenek moyang akan diabadikan sebagai bagian etnis.
Peninggalan sejarah akan
dilestarikan sebagai kekayaan bangsa. Kekayaan berupa peninggalan sejarah di
pulau samosir merupakan wisata yang menarik. Salah satunya sigale – gale,
patung menari dengan perawakan tinggi dan kurus yang merupakan ikon pulau
samosir. sigale – gale mempunyai kisah sejarah yang menarik, simanggale namanya
seorang anak tunggal kesayangan raja. Dengan perintah ayahnya simanggale menuju
medan perang untuk mempertahankan tanahnya.
Namun tak disangka, simanggale yang
merupakan anak kesayangan sang raja tewas dalam perang tersebut. Sang raja yang
menyayangi anaknya yang meninggal tersebut sangat merasa kehilangan. Raja
memerintahkan untuk menghidupkan kembali sosok manggale. Dengan kesaktian
seorang dukun, sebuah patung mirip simanggale dibuat dan arwah simanggale
dimasukkan kedalam patung tersebut. Raja sangat senang patung simanggale telah
menghilangkan kemurungan serta menjadi hiburan dan semangat untuk rakyatnya.
Patung sigale – gale saat ini digunakan
untuk menarik wisatawan, patung sigale – gale yang menari – nari yang digerakan
dalamnya dapat dinikmati tariannya dan kita temui di tomo, pulau samosir.
Peninggalan sejarah yang dilestarikan menjadikan pulau samosir sebagai pulau
wisata, hal ini berdampak pada kehidupan masyarakat samosir, lapangan pekerjaan
sebagai pedagang souvenir khas dan
kuliner menjadi daya tarik para pengunjung. Namun bercocok tanam dan nelayan merupakan
pekerjaan utama masyarakat batak di tanah samosir.
Bangsa batak mempunyai bentuk rumah yang
unik pada atapnya. Bentuk atapnya yang runcing kebelakang mempunyai filosofi
bahwa keturunan orang batak harus lebih tinggi atau lebih hebat dari orang
tuanya. Sistem adat, bahasa, kekerabatan, falsafah kehidupan bangsa batak merupakan etnis yang
kaya akan budi dan budaya. Namun dalam kekayaan falsafah mereka tak akan lepas
jiwa dan raga tanah bumi pertiwi ini. Bangsa batak akan selalu ada dalam lembar
sejarah bangsa Indonesia lembar bhinneka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar